Operasi Tumor Otak: Prosedur, Risiko, dan Harapan Kesembuhan
Operasi tumor otak adalah salah satu tindakan medis yang dilakukan untuk mengangkat atau mengecilkan ukuran tumor yang berada di dalam otak. Operasi tumor menjadi pilihan utama ketika tumor menyebabkan gangguan fungsi otak, tekanan di dalam otak, atau berisiko mengancam jiwa. Banyak pasien merasa cemas ketika mendengar kata “operasi tumor otak”, namun teknologi bedah saraf saat ini jauh lebih aman dan presisi.
Bagaimana Operasi Tumor Otak Dilakukan?
Tindakan ini dilakukan oleh dokter spesialis bedah saraf dengan bantuan teknologi navigasi dan mikroskop operasi. Tujuannya adalah melindungi jaringan otak sehat dan mempertahankan otak pasien.
Pada beberapa kasus, tidak semua tumor harus diangkat sepenuhnya. Namun beberapa kasus hanya membutuhkan debulking, yaitu mengecilkan ukuran tumor supaya tekanan pada otak berkurang. Operasi kemudian dapat dilanjutkan dengan radioterapi atau kemoterapi.
Jenis-Jenis Operasi Tumor Otak
Dokter spesialis bedah saraf memilih teknik operasi disesuaikan dengan jenis tumor, lokasi, dan kondisi pasien.
1. Craniotomy
Teknik ini adalah yang paling umum. Dokter spesialis bedah saraf membuka sebagian tulang tengkorak untuk mencapai area tumor. Setelah tumor diangkat, tulang dikembalikan dan pasien dirawat di ICU sementara waktu.
2. Endoscopic Neurosurgery
Teknik operasi ini menggunakan kamera kecil dan alat mikro melalui lubang minimal. Tidak semua jenis tumor bisa menggunakan teknik ini, tapi saat ini kebanyakan operasi sudah menggunakan teknik minimally invasive surgery seperti endoscopic neurosurgery.
3. Awake Craniotomy Surgery
Pada teknik ini pasien dibuat “terbangun” saat sebagian proses operasi berlangsung. Metode ini digunakan jika tumor berada di dekat pusat bicara atau pusat gerak. Tujuannya untuk melindungi fungsi kognitif dan motorik.
Kapan Tumor Otak Perlu Operasi?
Operasi diperlukan jika tumor menyebabkan:
- Sakit kepala sudah menahun dan memburuk 
- Pasien merasakan kejang berulang-ulang 
- Gangguan penglihatan atau bicara 
- Penurunan kesadaran 
- Pasien merasakan lemah pada anggota gerak 
- Tumor sudah membesar 
Jika tumor terus bertumbuh tanpa tindakan, jaringan otak sehat dapat tertekan dan bisa menyebabkan rusak permanen, hal ini akan berakibat gejala yang timbul tidak bisa sembuh kembali.
Risiko Operasi Tumor Otak
Setiap operasi memiliki risiko. Namun, risikonya dapat ditekan berkat teknologi modern seperti neuronavigasi dan mikroskop bedah dan peralatan modern lainnya.
Kemungkinan risiko meliputi:
- Infeksi luka operasi 
- Pembengkakan otak sementara 
- Perdarahan 
- Gangguan bicara atau gerakan, tergantung lokasi tumor 
- Kejang pascaoperasi (hal ini bisa terjadi jika sebelumnya pasien sudah mengalami kejang berulang) 
Sebagian besar efek samping bersifat sementara dan dapat pulih dengan rehabilitasi.
Proses Pemulihan Setelah Operasi
Pasien biasanya dirawat di ICU selama 24–48 jam. Setelah stabil, pasien pindah ke ruang perawatan biasa. Fisioterapi, terapi bicara, dan rehabilitasi menjadi bagian dari pemulihan. Lama rawat berkisar antara 3 hingga 10 hari tergantung kondisi pasien sebelum masuk RS dan setelah dilakukan operasi.
Pemulihan pasien setelah operasi tergantung pada ukuran dan posisi tumor, serta respons tubuh terhadap tindakan.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai operasi tumor otak di surabaya, bisa menghubungi nomor WhatsApp 085549001600.
oleh David R. Sentika
 
 

 
  
 


