MRI untuk Saraf Kejepit: Solusi Diagnostik Akurat
MRI untuk Saraf Kejepit
Apa Itu Saraf Kejepit?
Saraf kejepit terjadi saat tekanan berlebih mengenai saraf. Kondisi ini sering muncul di area leher, punggung bawah, atau pinggang belakang. Gejalanya bisa berupa nyeri tajam, kesemutan yang menjalar ke kaki, hingga kelemahan otot.
Jika tidak ditangani, saraf kejepit dapat mengganggu aktivitas harian secara signifikan. Dan jika dibiarkan dalam waktu yang cukup lama, proses penyembuhannya juga akan menjadi lebih sulit dan memakan waktu lebih panjang.
Mengapa MRI Penting untuk Deteksi Saraf Kejepit?
MRI (Magnetic Resonance Imaging) adalah alat pencitraan medis tanpa radiasi. Pemeriksaan ini sangat efektif mendeteksi letak dan tingkat keparahan saraf kejepit.
Berbeda dengan rontgen atau CT scan, MRI memberikan gambaran jaringan lunak secara detail. Oleh karena itu, diagnosis menjadi lebih akurat dan cepat. Dengan MRI, dokter bisa melihat di mana penyempitan saraf kejepit, penyebab saraf kejepit apa, dan tingkat keparahan saraf yang terjepit.
Manfaat MRI untuk Pasien Saraf Kejepit
- Deteksi: MRI mampu menemukan masalah yang diakibatkan oleh penyempitan saraf. 
- Gambaran Menyeluruh: Pemeriksaan ini menampilkan struktur saraf, bantalan tulang belakang, peradangan pada sendi yang menjadi sumber nyeri. 
- Panduan Pengobatan: Hasil MRI membantu dokter menentukan terapi yang paling efektif dan tepat sasaran. Dengan dmeikian, pasien mendapatkan terapi yang terbaik dari tim dokter Brain and Spine Center Surabaya 
Segera lakukan MRI bila mengalami:
- Nyeri punggung bawah menjalar ke kaki 
- Kesemutan atau kebas yang tak kunjung hilang 
- Kelemahan otot pada salah satu sisi tubuh 
- Nyeri memburuk saat duduk atau membungkuk 
Kondisi tersebut bisa menandakan adanya penjepitan saraf yang serius. Biasanya, dokter yang akan membuatkan surat pengantar atau rekomendasi untuk melakukan MRI yang paling efektif.

Contoh hasil MRI cervical
Prosedur Pemeriksaan MRI
Pemeriksaan MRI dilakukan dalam posisi berbaring. Pasien diminta diam selama proses berlangsung. Biasanya, durasi pemeriksaan sekitar 30–45 menit. Tidak ada rasa sakit, namun suara mesin bisa cukup keras. Beberapa rumah sakit menyediakan penutup telinga untuk kenyamanan pasien.
Apakah MRI Aman?
Ya, MRI sangat aman. Tidak menggunakan radiasi seperti sinar-X. Namun, pasien dengan alat implan logam tertentu harus berkonsultasi terlebih dahulu. Misalnya, pasien dengan pacemaker, pen tulang, atau implant gigi.
Persiapan Sebelum MRI
- Gunakan pakaian longgar tanpa logam 
- Hindari mengenakan perhiasan, jam tangan, atau ikat pinggang 
- Sampaikan riwayat medis dan obat yang sedang dikonsumsi 
- Datang lebih awal agar pemeriksaan bisa dimulai tepat waktu 
Hasil MRI Saraf Kejepit: Apa yang Ditunjukkan?
Hasil MRI bisa memperlihatkan:
- Bantalan tulang belakang yang menonjol (herniated nucleus pulposus) 
- Peradangan atau pembengkakan saraf 
- Penyempitan saluran tulang belakang (canal spinal stenosis) 
- Jaringan parut pasca operasi atau trauma 
Setelah melihat hasil, dokter akan menentukan apakah pasien memerlukan terapi konservatif, injeksi, atau tindakan pembedahan.
Kesimpulan: Jangan Abaikan Nyeri Saraf
Saraf kejepit bukan sekadar nyeri biasa, sehingga bila dibiarkan, kondisinya bisa memburuk dan menyebabkan kelumpuhan. Oleh karena itu MRI menjadi alat deteksi yang tepat, aman, dan efektif. Segera periksakan diri jika gejala tidak membaik. Semakin cepat diketahui, semakin besar peluang untuk pulih tanpa operasi. Saat ini di Mitra Keluarga Surabaya terdapat promo MRI lumbosacral sebesar Rp2.350.000 hingga 31 Desember 2025.
oleh:
 David R. Sentika
 
 


