TB Tulang Bisa Dicegah dengan Stamina yang Terjaga
Seperti penyakit infeksi kuman pada umumnya, pencegahan adalah terbaik untuk menghindari penyebaran penyakit tubercolosis (TB).
Pada tuberculosis (TB) primer aktif memiliki kemungkinan terjadinya penyebaran infeksi hingga ke luar organ pernapasan dan menyebabkan TB jenis lainnya. Siapa saja bisa terkena penyakit ini; bayi, anak, remaja, dewasa hingga para lanjut usia.
TB yang terjadi di luar organ pernapasan, disebut “tuberkulosis ekstra paru”. Salah satunya adalah TB yang menyerang tulang dan persendian (penyakit pott tulang belakang). “Bila TB menyebar ke tualng, maka dapat disebut TB tulang, atau merupakan salah satu bentuk osteomielitis” kata dr. Nario Gunawan Sp.OT.
Gejala Awal
Masih disebabkan oleh kuman mycobacterium tubercolosis (M.tb), TB tulang merupakan infeksi mengenai tulang dan sendi. Ketika bakteri TB masuk di tulang, akan terasa nyeri menyertai infeksi. Selanjutnya, bakteri dapat menyebabkan abses atau kerusakan jaringan pada sendi.
“Apabila telah mengenai tulang dan sendi, maka gejala-gejalanya bisa seperti nyeri, gangguan gerak sendi, bengkak hingga terjadi luka/ulkus/bisul,” jelas dokter spesialis orthopedi yang praktik di RS Mitra Keluarga Surabaya ini. Banyak kasus yang menyebutkan bahwa kerusakan jaringan menyebabkan rasa sakit yang parah. Bahkan bisa mengakibatkan kelumpuhan. “Kelumpuhan terjadi bila abses atau nanah semakin mendesak dan mengganggu saraf, misalnya sum-sum tulang belakang,” imbuhnya.
Menurut DR. dr. Eko Agus Subagio, SpBS (K) (spine), sebagian besar nyeri pada tulang belakang bisa membaik dengan sendirinya, akan tetapi jika setelah beberapa hari nyeri tidak berkurang atau bahkan bertambah parah, terutama di malam hari dan disertai demam, maka sebaiknya harus diperiksa oleh dokter yang berkompeten dalam masalah ini. Tujuannya, agar penyakit bisa segera diketahui dan mencegah kerusakan yang berlanjut. “Adanya penonjolan pada tulang belakang, bengkok, kelemahan pada lengan dan kaki merupakan gejala yang sudah lanjut,” timpal dr. Spesialis bedah saraf yang praktik di RS. Mitra Keluarga Surabaya ini.
Kerjasama Dokter Spesialis
Karena itulah, imbuh dr. Nario, ketika terindikasi telah mengalami komplikasi atau terkena TB tulang, maka segera periksa ke dokter spesialis orthopedi yang akan bekerjasama dengan dokter spesialis lain seperti dokter spesialis paru dan dokter spesialis bedah saraf untuk mengobati penyakit tersebut.
Dengan terapi pengobatan yang baik dan benar, penyakit ini bisa disembuhkan secara total. Namun, penyakit ini bisa saja menyebabkan kematian, utamanya apabila menimbulkan komplikasi serius seperti radang selaput otak, infeksi paru-paru berat, gangguan ginjal dan lainnya.
Langkah awal sebagai tatalaksana pengobatan dan terapi penyembuhan yang harus dilakukan adalah;
- Memperbaiki kondisi umum pasien dengan gizi cukup dan olahraga teratur
- Mengobati penyebab utama dari infeksi tuberculosis tersebut, misalnya; paru
- Bila sampai menimbulkan komplikasi ke tulang/saraf, maka harus segera dilakukan operasi pembersihan.
Bedah Mikro
“Itu sebabnya, tatalaksana pengobatan dan terapi penyembuhan TB tulang harus dilakukan bersama (bekerjasama) dengan dokter spesialis paru dan dokter spesialis bedah saraf”, sahut dr. Eko Agus. Kaitannya, bedah saraf mikro merupakan suatu teknik dalam pembedahan yang mempunyai prinsip seminimal mungkin melakukan kerusakan jaringan dalam memperbaiki atau menghilangkan penyakit.
Teknik ini jika dipakai pada penyakit TB tulang belakang, bisa berupa membersihkan dan mengambil contoh jaringan penyakit, sampai melakukan pemotongan jaringan yang rusak dan pemasangan implant atau alat untuk memperkuat tulang yang lemah.
Dengan bedah mikro bisa terlihat struktur jaringan saraf yang lebih jelas dan detil, sehingga hasil operasi akan menjadi lebih baik. Di Rumah Sakit Mitra Keluarga Surabaya, kasus TB tulang belakang ditangani dengan melakukan pengambilan contoh jaringan untuk pemeriksaan lanjut, pembersihan tulang yang mengalami infeksi, hingga melakukan perbaikan dan penggantian atau penanaman tulang untuk memperkuat tulang yang rusak, dengan atau tanpa bantuan implan/pen.
Pencegahan
Agar penyakit TB yang diderita tidak berkembang semakin parah sehingga memicu terjadinya komplikasi terhadap tulang, khususnya tulang belakang, maka hal yang mesti dilakukan adalah:
- Minum obat sesuai petunjuk (guideline)
- Konsumsi makanan yang bergizi untuk meningkatkan stamina/kekebalan tubuh
- Lakukan kontrol sesuai jadwal dengan tertib.
Prinsipnya adalah deteksi dini. Jika terdapat tanda-tanda komplikasi pada TB tulang, sangat dianjurkan untuk segera memeriksakan diri. Penularan baksil TB melalui udara (droplet infection) akan sangat sulit dihindari, terutama ketika berada di tempat umum. Menjaga tubuh selalu sehat dan mengkonsumsi maknanan bergizi akan meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi TB. [r5]